Skip to main content

Polisi Gadungan

Kemarin saya diajak teman kantor ke kantor polisi Resort Bogor mau bikin laporan ke bareskrim. Sesampainya di ruang korps serse saya tidak ikut masuk, tapi menunggu di teras.


Lagi asyik duduk santai tiba-tiba datang seseorang dengan sikap siap sempurna dan menghormat. (selamat pagi! Pak medi ada Pak) Sambil terkaget-kaget saya jawab (coba cari ke ruang situ), sambil tangan saya menunjuk sebuah ruangan. Tak lama berselang seseorang keluar dari ruangan, dengan sikap yang sopan, tangan sebelah diturunkan dengan sedikit menundukan badan sambil bilang (permisi pak) duduk disebelah Saya. Jahatnya lagi saya kok ngerasa seneng dihormatin seperti itu. Sambil memperbaiki sikap duduknya orang tadi bertanya (ini barang apa ya) (gak tahu) jawab saya (barang bekas curian kali ya?) lanjutnya (oh iya nih buat barang bukti yang tidak diambil) jawab saya ketus. Mungkin merasa intonasi dan jawaban saya yang kurang ramah dia pergi, dengan terlebih dahulu minta ijin saya (permisi dulu pak).

Setelah nunggu sekitar 1 jam, teman saya keluar dari ruangan.Dia bilang urusannya udah selesai, tapi harus ke Polres Cibinong.
Sampai di Polres Cibinong pukul 12.30 WIB.Saat sedang parkir sepeda motor, ada yang nanya (siang amat pak) sambil menghormat. (hemm) jawabku singkat.

Saya jadi penasaran memangnya mirip Polisi ya? Coba nih liat foto saya kemarin.





Comments

Anonymous said…
wakakak malah mirip residivis mas...
sap said…
wah masa seh dhan?
Anonymous said…

Popular posts from this blog

Enaknya Jadi PNS

Hah!!...sambil bengong manggut-manggut baca berita di Kompas hari ini, bayangkan akan ada pengurangan 100.000 orang PNS pertahun. Thus pemerintah akan stop penerimaan ujian PNS mulai tahun depan, glek! Wah khawtir juga nih bisa-bisa kena perampingan. Indonesia merupakan negara berkembang yang jumlah pengangguran yang cukup tinggi , sementara daya serap pasar tenaga kerja sangat kecil. Faktor inilah menjadi salah satu alasan orang untuk menjadi PNS. Seperti saya ini dulu punya cita-cita jadi wartawan, tapi orang tua lebih mengarahkan untuk menjadi PNS.Sebagai orang timur yang katanya menjunjung tinggi adat maka saran orang tua harus saya jalani.Setelah 6 tahun jadi PNS ternyata saran orang tua mulai saya rasakan manfaatnya.Beberapa alasan enaknya jadi PNS menurut saya antara lain : Saya tidak repot cari kerja setelah lulus (maklum saya lulusan sebuah sekolah kedinasan di daerah bintaro); Pendapatan tiap bulan udah pasti (meski masih ngobyek mempertahankan dapur tetap ngebul); Adanya ja

Rp.1.000 trilyun

Siang menjelang sore kemarin saya dapat cerita bahwa "Uang Rp.100.000,- yang ada sekarang adalah uang duplikat". Berikut cerita tentang uang duplikat tersebut : Dahulu saat pemerintah Orde Baru masih berkuasa pernah memberikan order kepada pemerintah Australia untuk mencetak uang pecahan Rp.100.000,- yang jumlahnya Rp.1.000 trilyun (..ck...ck...ck..) Setelah uang itu jadi dan telah dikapalkan ke Indonesia keadaan dalam negeri sedang rame apa yang namanya REFORMASI.Sehingga uang hasil pencetakan belum sempat masuk ke Bank Indonesia.Sampai saat ini uang tersebut masih ada di tangan para Jenderal.Uang tersebut saat ini masih ada di beberapa Pelabuhan di Indonesia.Para Jenderal menahan uang tersebut sebab fee untuk mereka belum dibayarkan, sebesar 2% X Rp.1.000 trilyun, sesuai kesepakatan .Terakhir uang tersebut telah diserahkan ke pihak Bank Indonesia sejumlah Rp.50 trilyun.Sisanya masih disimpan para penguasa (para Jenderal) karena bayaran feenya tidak sesuai dengan kesepakata

Desktop Valuation

Mencari informasi di google dengan key word ini hasil yang diperoleh mostly dari pihak/penilai yang menawarkan jasa untuk melaksanakan penilaian properti dengan desktop valuation. Sebagian memang menyebutkan definisi dan sedikit penjelasan. Dari hasil pencarian di web tersebut berasal dari Australia dan Amerika terlepas dari sempurna tidaknya search engine yang digunakan. Dari informasi di beberapa laman web jika boleh disarikan desktop valuation adalah penilaian properti yang dilaksanakan tanpa melakukan survei pengamatan langsung atas objek penilaian. Penilaian dilakukan oleh Certified Valuer ataupun Registered Appraisal . Para penilai menggunakan data dan informasi yang diberikan oleh si pemberi tugas kemudian melakukan analisis on desk atas data tersebut. Hal ini dimungkinan karena para penilai ini telah memiliki data base yang mencukupi, tentu saja laporan penilaiannya dilengkapi dengan asumsi dan diclaimer yang menjadikan dasar opini nilainya. Penggunaan desktop valu