Skip to main content

Selamat tinggal Matahari Bogor

Akhirnya SK Mutasi keluar juga! Dan hasilnya jauh dari perkiraan. Meski pindah tugas atau mutasi ini sifatnya biasa dan wajar dalam pekerjaan tapi sempet kaget juga. Sebab kemarin waktu ada rencana reorganisasi sempat mengajukan permohonan untuk pindah ke Tegal,
maksudnya mau pulang kampung . Sebenarnya penempataku di Kantor Pusat masih lebih baik daripada teman-teman yang lain seperti : mas Cahyo dan mas Agung harus terbang ke Singkawang, RIza ke Pontianak, Apit harus ke Metro, sementara sapto yang baru punya momongan kudu ngepak koper ke Lahat. Meski berat, kalo udah begini ya harus dijalani, untuk mengabdi pada nusa dan bangsa (ceillleh...sok!).

Nah yang jadi persoalan buat saya sekarang harus bisa berangkat pagi! (glek...). Apalagi Nayla belum bisa ngelihat kalo Ayahnya berangkat kerja, maklum anak ayah.Mungkin mulai senin depan saya sudah harus berebutan,berdesakan dan berhimpitan, dengan orang-orang seperti waktu kuliah dulu. Wuiih... terbayang capenya!!!

Bangun pagi berangkat sebelum matahari terbit, pulang setelah matahari tenggelam. Jakarta aku datang!! Selamat Tinggal Matahari Bogor!!!!!

Comments

Anonymous said…
waks .. pindah ke jakarta ? makan makan.....
Anonymous said…
pindah jaks tp ttp tinggal di bogor??
selamat jd urbanis.. hehehe..
siapin masker aja yha..
sap said…
dhana: wah duit pindahnya belum trima jek!
ari:bukan masker tapi duit! biaya transpot nambah nih!

Popular posts from this blog

Enaknya Jadi PNS

Hah!!...sambil bengong manggut-manggut baca berita di Kompas hari ini, bayangkan akan ada pengurangan 100.000 orang PNS pertahun. Thus pemerintah akan stop penerimaan ujian PNS mulai tahun depan, glek! Wah khawtir juga nih bisa-bisa kena perampingan. Indonesia merupakan negara berkembang yang jumlah pengangguran yang cukup tinggi , sementara daya serap pasar tenaga kerja sangat kecil. Faktor inilah menjadi salah satu alasan orang untuk menjadi PNS. Seperti saya ini dulu punya cita-cita jadi wartawan, tapi orang tua lebih mengarahkan untuk menjadi PNS.Sebagai orang timur yang katanya menjunjung tinggi adat maka saran orang tua harus saya jalani.Setelah 6 tahun jadi PNS ternyata saran orang tua mulai saya rasakan manfaatnya.Beberapa alasan enaknya jadi PNS menurut saya antara lain : Saya tidak repot cari kerja setelah lulus (maklum saya lulusan sebuah sekolah kedinasan di daerah bintaro); Pendapatan tiap bulan udah pasti (meski masih ngobyek mempertahankan dapur tetap ngebul); Adanya ja

Rp.1.000 trilyun

Siang menjelang sore kemarin saya dapat cerita bahwa "Uang Rp.100.000,- yang ada sekarang adalah uang duplikat". Berikut cerita tentang uang duplikat tersebut : Dahulu saat pemerintah Orde Baru masih berkuasa pernah memberikan order kepada pemerintah Australia untuk mencetak uang pecahan Rp.100.000,- yang jumlahnya Rp.1.000 trilyun (..ck...ck...ck..) Setelah uang itu jadi dan telah dikapalkan ke Indonesia keadaan dalam negeri sedang rame apa yang namanya REFORMASI.Sehingga uang hasil pencetakan belum sempat masuk ke Bank Indonesia.Sampai saat ini uang tersebut masih ada di tangan para Jenderal.Uang tersebut saat ini masih ada di beberapa Pelabuhan di Indonesia.Para Jenderal menahan uang tersebut sebab fee untuk mereka belum dibayarkan, sebesar 2% X Rp.1.000 trilyun, sesuai kesepakatan .Terakhir uang tersebut telah diserahkan ke pihak Bank Indonesia sejumlah Rp.50 trilyun.Sisanya masih disimpan para penguasa (para Jenderal) karena bayaran feenya tidak sesuai dengan kesepakata

Desktop Valuation

Mencari informasi di google dengan key word ini hasil yang diperoleh mostly dari pihak/penilai yang menawarkan jasa untuk melaksanakan penilaian properti dengan desktop valuation. Sebagian memang menyebutkan definisi dan sedikit penjelasan. Dari hasil pencarian di web tersebut berasal dari Australia dan Amerika terlepas dari sempurna tidaknya search engine yang digunakan. Dari informasi di beberapa laman web jika boleh disarikan desktop valuation adalah penilaian properti yang dilaksanakan tanpa melakukan survei pengamatan langsung atas objek penilaian. Penilaian dilakukan oleh Certified Valuer ataupun Registered Appraisal . Para penilai menggunakan data dan informasi yang diberikan oleh si pemberi tugas kemudian melakukan analisis on desk atas data tersebut. Hal ini dimungkinan karena para penilai ini telah memiliki data base yang mencukupi, tentu saja laporan penilaiannya dilengkapi dengan asumsi dan diclaimer yang menjadikan dasar opini nilainya. Penggunaan desktop valu