Tiga puluh tahun lewat dikit sudah kuhirup bebas nikmatnya oksigen, dan beberapa jam kedepan akan masuk 2008 hitungan Tahun Masehi. Segala Puji dan Syukur kupanjatkan tuk Tuhan, penguasa alam semesta yang tak pernah bosan mencurahkan sgala nikamat dan rahmat-Nya.
Pragmatis, dilematis! lebih tepatmya. Biasa, datar dan teralalu amat sederhana. Sepanjang tahun 2007 ini hampir tidak ada kejadian atau perubahan yang cukup signifikan dalam karirku. Hanya menyisakan 2 peristiwa yang membuat sedikit berfikir otaku yang bebal :
1. MUTASI
2.REMUNERASI
Untuk yang pertama, memberikan perenungan padaku. Beberapa teman menyatakan k'lo aku "beruntung" cuma ditarik ke Kantor Pusat! Beberapa alasan yang mereka ungkapkan antar lain: Enak lu, masih di Jawa!;Selamat! lu bakal cepet promosinya;Wah bisa DL ke seluruh Indonesia; dll. Benerkah pernyataan selamat mereka? ah...sepertinya memang rumput tetangga akan selalu lebih hijau!
Selanjutnya yang kedua makin parah, lebih terasa menyesakan. Kurang lebih hampir 1 tahun berita dan gosip didengungkan oleh media, bahkan gonjang-ganjingnya sempat masuk pembahasan di senayan oleh anggota Dewan yang Terhormat. Bahkan tidak sedikit yang kebakaran rambut, kalang kabut demi mendengar akan ada kenaikan tunjangan khusus pegawai dan keluarga negeri di Departemen. Faktanya? kenaikan itu cuma dapat menutupi atau mengganti ongkos PP kereta api expres Pakuan! Sisanya, seperti dendang Bang Haji..."gali lobang, tutup lobang..."!
Sepertinya memang sudah demikian adanya nasib "pegawai golongan lemah". Percis seperi Andrea Hirata saat jadi Juru Sortir di Kantor Pos Bogor!..."Pekerjaan itu tidak memberiku kelimpahan, tapi memberi keamanan finansial dan kehidupan yang itu-itu saja, demikian gampang diramalkan kesudahanya.Aku terjamin secara seerhana, terlindungi oleh sistem, stabil secara psikologis, mapan secara sosial, dan semua itu membuatku bosan."....(edensor hal 42).
Tapi semua itu tidak sedikitpun menciutkan ku karena : Aku iki wong jowo, mulo bodho lan nerimo!
Pragmatis, dilematis! lebih tepatmya. Biasa, datar dan teralalu amat sederhana. Sepanjang tahun 2007 ini hampir tidak ada kejadian atau perubahan yang cukup signifikan dalam karirku. Hanya menyisakan 2 peristiwa yang membuat sedikit berfikir otaku yang bebal :
1. MUTASI
2.REMUNERASI
Untuk yang pertama, memberikan perenungan padaku. Beberapa teman menyatakan k'lo aku "beruntung" cuma ditarik ke Kantor Pusat! Beberapa alasan yang mereka ungkapkan antar lain: Enak lu, masih di Jawa!;Selamat! lu bakal cepet promosinya;Wah bisa DL ke seluruh Indonesia; dll. Benerkah pernyataan selamat mereka? ah...sepertinya memang rumput tetangga akan selalu lebih hijau!
Selanjutnya yang kedua makin parah, lebih terasa menyesakan. Kurang lebih hampir 1 tahun berita dan gosip didengungkan oleh media, bahkan gonjang-ganjingnya sempat masuk pembahasan di senayan oleh anggota Dewan yang Terhormat. Bahkan tidak sedikit yang kebakaran rambut, kalang kabut demi mendengar akan ada kenaikan tunjangan khusus pegawai dan keluarga negeri di Departemen. Faktanya? kenaikan itu cuma dapat menutupi atau mengganti ongkos PP kereta api expres Pakuan! Sisanya, seperti dendang Bang Haji..."gali lobang, tutup lobang..."!
Sepertinya memang sudah demikian adanya nasib "pegawai golongan lemah". Percis seperi Andrea Hirata saat jadi Juru Sortir di Kantor Pos Bogor!..."Pekerjaan itu tidak memberiku kelimpahan, tapi memberi keamanan finansial dan kehidupan yang itu-itu saja, demikian gampang diramalkan kesudahanya.Aku terjamin secara seerhana, terlindungi oleh sistem, stabil secara psikologis, mapan secara sosial, dan semua itu membuatku bosan."....(edensor hal 42).
Tapi semua itu tidak sedikitpun menciutkan ku karena : Aku iki wong jowo, mulo bodho lan nerimo!
Comments